Palu- jurnalpolisii.com - Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti, melakukan kunjungan kerja ke beberapa lokasi pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah Palu, Sulawesi Tengah, 5 Juli 2023 yang masih terdampak Pasca tsunami 28 September 2018 silam.
Dalam kunjungan tersebut, Dirjen Cipta Karya didampingi oleh Direktur Prasarana Strategis, Essy Asiah, Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman (SSPIP), Pandu Gunadi Atmosukarto, serta Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah, Sahabuddin.
Beberapa lokasi yang menjadi tujuan kunjungan kerja ini antara lain Pembangunan Gedung AMC Rumah Sakit Anutapura, lokasi kegiatan rekonstruksi Universitas Islam Negeri (UIN) Palu pada paket Reconstruction of Islamic University of Palu, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Tengah, Rehabilitasi gedung Universitas Tadulako Fase II, Hunian Tetap Tondo I dan II, serta Hunian Tetap Talise.
Kunjungan berikutnya, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti melanjutkan perjalanan ke Kantor Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah. Di sana, dia disambut oleh kepala Sub Bagian Umum dan Tata Laksana Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah, serta melangsungkan rapat terkait kunjungan kerja tersebut.
Dalam rapat tersebut, dijelaskan progres pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi yang telah dilakukan di Sulawesi Tengah. Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti juga memberikan arahan dan petunjuk terkait langkah-langkah selanjutnya yang harus diambil untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana. Beliau juga menegaskan agar stakeholder rehab rekon ini tetap menerapkan standar (5T) Tepat waktu, Tepat mutu, Tepat Biaya, Tepat Administrasi dan Tepat manfaat.
Kunjungan kerja Direktur Jenderal Cipta Karya di Sulawesi Tengah dijadwalkan selama dua hari yaitu Rabu, 05 juli 2023 dan Kamis, 06 Juli 2023.
Dengan kunjungan ini, diharapkan pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana di Sulawesi Tengah dapat segera diselesaikan, sehingga masyarakat setempat dapat kembali memulai kehidupan normal mereka dan membangun masa depan yang lebih baik.(***)
0 Comments